FORMAT PEMESANAN LEWAT SMS: (KODE BARANG.JUMLAH.NAMA.ALAMAT LENGKAP) KIRIM KE NO DI BAWAH INI

Photobucket
PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketslideslide1slide2fatwasinga podiumPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

Kamis, 06 Januari 2011

RIWAYAT HIDUP PARA WALI & SHALIHIN (Terjemah Syarah 'Ainiyah 1)

ISBN
:

Judul
:
RIWAYAT HIDUP PARA WALI & SHALIHIN (Terjemah Syarah 'Ainiyah 1)
Oleh

Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi
Penerjemah

Ahmad Yunus al-Muhdhor
Penerbit
:
Cahaya Ilmu Publisher
Sampul
:
Soft Cover
Ukuran
:
15,5 x 23,7 cm
Jlh. Hal
:
392 hal
Berat
:
Berkisar  ± 520 gram
Harga
:
Rp  62.000,00
Kode
:
CIP-009

"Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadao mereka dan tidak pula mereka bersedih hati": (QS.Yunus:62)

Sebagian ulama mengatakan mereka - para wali - adalah suau kaum dimana memandang kepada mereka menyebabkan ingat kepada Allah, karena terdapat tanda-tanda kebaikan dan kekhusyuan pada diri mereka.

Buku ini adalah bagian pertama dari penjelasan (syarah) qasidah al-Imam al-'Arifbillah al-Habib Abdullah bi Alwi al-Haddad yang oleh penulisannya yaitu al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi diberi judul "'Ainiyah" karena dalam setiap bait qasidahnya diakhiri dengan huruf 'ain dan Insya Allah akan dilanjutkan dengan buku kedua yang berisi tentang wasiat para wali Allah.

Dalam qasidahnya beliau, al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad menggambarkan kesedihan yang diliputi linangan air mata juga luka yang merasuk sampai keseluruh bagian tubuh beliau, disebabkan mereka para pembawa cahaya dan sifat-sifat yang terpuji itu telah tiada sedangkan masyarakat pada masa itu telah jauh dari thariqah para salaf.

Beliau memaparkan apa yang beliau sedihkan dengan menyebut tentang sifat-sifat para pembesar salaf itu, beliau menjelaskan bahwa ketika menggambarkan sifat-sifat mereka air mata beliau berlinang yang mana sifat-sifat mereka dapat menjadi suri tauladan bagi kita. 

Dikarenakan kerinduan yang sangat mendalam itulah beliau menyusun qasidah yang mulia ini. Beliau juga berpesan agar kita tidak berpaling dari sifat-sifat mereka yang teramat mulai itu.

Semoga dengan membaca kisah riwayat hidup mereka dapat mendorong kita untuk lebih banyak beramal dan berbuat kebajikan dan kita jadikan mereka sebagai suri tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari….Amin Ya Rabbal'alamin